Workshop Pemanfaatan Teaching Factory SMK Al-Fatah
SMK Al-Fatah sukses menggelar workshop bertajuk “Pemanfaatan Teaching Factory untuk Inovasi Teknologi” yang menghadirkan Arif Susilo, seorang praktisi Internet of Things (IoT), sebagai narasumber utama. Dalam kegiatan ini, Arif Susilo berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai pengembangan produk smart home sebagai bagian dari Teaching Factory di sekolah tersebut. Workshop ini diikuti oleh siswa jurusan Rekayasa Perangkat Lunak yang berfokus pada penerapan teknologi IoT dalam kehidupan sehari-hari.
Pengenalan Konsep Teaching Factory
Teaching Factory merupakan metode pembelajaran yang menggabungkan teori dengan praktik melalui proyek-proyek nyata, sehingga siswa dapat merasakan bagaimana dunia industri beroperasi. SMK Al-Fatah mengimplementasikan Teaching Factory dengan mengarahkan siswa untuk mengembangkan produk smart home, yang merupakan solusi teknologi modern untuk rumah tangga yang lebih efisien, aman, dan terintegrasi.
Kepala Sekolah SMK Al-Fatah, Bapak Arifin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan dari Teaching Factory ini adalah agar siswa tidak hanya memahami teknologi, tetapi juga mampu menciptakan produk yang dapat digunakan oleh masyarakat luas. “Kami ingin siswa kami mampu bersaing di dunia kerja dengan keahlian yang siap pakai, salah satunya melalui pengembangan produk smart home yang saat ini semakin diminati,” jelasnya.
Produk Smart Home Buatan Siswa SMK Al-Fatah
Dalam presentasinya, Arif Susilo menjelaskan berbagai aspek penting dalam pengembangan produk smart home. Ia memandu siswa dalam memahami cara kerja perangkat IoT yang dapat diintegrasikan ke dalam rumah untuk mengontrol berbagai perangkat elektronik, seperti lampu, kunci pintu, kamera keamanan, hingga sensor suhu dan kelembapan udara.
Produk smart home yang sedang dikembangkan oleh Teaching Factory SMK Al-Fatah mencakup sistem otomatisasi pencahayaan dan keamanan rumah. Sistem ini memungkinkan pengguna untuk mengendalikan lampu dan kunci pintu melalui aplikasi smartphone. Selain itu, siswa juga sedang mengembangkan fitur keamanan dengan kamera CCTV yang terhubung langsung ke aplikasi berbasis cloud, sehingga pemilik rumah dapat memantau kondisi rumahnya dari jarak jauh.
Arif Susilo memberikan bimbingan teknis, mulai dari pemrograman mikrokontroler, pemasangan sensor, hingga koneksi perangkat melalui jaringan internet. Ia juga menekankan pentingnya menjaga keamanan siber dalam pengembangan produk berbasis IoT, mengingat smart home rentan terhadap ancaman dari pihak luar jika tidak dilindungi dengan baik.
“Produk smart home memiliki potensi besar di pasar, terutama dengan semakin tingginya kebutuhan masyarakat akan keamanan dan kenyamanan. Namun, siswa juga harus memahami risiko-risiko yang terkait dengan keamanan data pengguna. Oleh karena itu, pengembangan produk ini harus mencakup perlindungan yang kuat terhadap akses tidak sah,” ujar Arif Susilo.
Pengalaman Langsung di Dunia Industri
Selama workshop, siswa SMK Al-Fatah juga diajak untuk melakukan simulasi dan praktik langsung dalam membuat sistem otomatisasi rumah sederhana. Dengan bimbingan Arif Susilo, mereka merakit perangkat kontrol lampu otomatis menggunakan sensor gerak dan mengintegrasikannya ke aplikasi smartphone. Proyek ini memberikan gambaran nyata kepada siswa tentang bagaimana produk smart home dapat dibangun dari nol, mulai dari perancangan perangkat keras hingga pembuatan aplikasi.
Salah satu siswa peserta, Ahmad Fauzi, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat membuka wawasan baru tentang dunia IoT. “Kami jadi lebih memahami bagaimana teknologi bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Produk yang kami buat juga terasa lebih nyata dan bisa langsung diaplikasikan,” katanya.
Penutup dan Harapan ke Depan
Workshop ini diakhiri dengan diskusi interaktif, di mana Arif Susilo dan para siswa membahas berbagai tantangan yang mungkin dihadapi dalam pengembangan produk smart home. Ia juga mendorong siswa untuk terus berinovasi dan memperluas pemahaman mereka tentang IoT, karena bidang ini akan menjadi kunci utama dalam revolusi industri ke depan.
Dengan adanya workshop ini, SMK Al-Fatah berharap dapat terus mengembangkan Teaching Factory sebagai platform inovatif bagi siswa dalam menciptakan solusi berbasis teknologi. Kepala Sekolah Ibu Nurhayati berharap kerja sama dengan praktisi seperti Arif Susilo dapat terus berlanjut untuk mendorong siswa menjadi lulusan yang siap menghadapi tantangan industri modern.
“Dengan bimbingan dari pakar industri seperti Pak Arif, kami yakin siswa-siswa kami mampu menciptakan produk yang bermanfaat bagi masyarakat dan memiliki nilai jual di pasar,” tutupnya.