Sosialisasi Sistem Peringatan Dini Banjir Berbasis IoT di Desa Sijenggung: Inovasi dari Tim Pengembang untuk Kesiapsiagaan Warga
Tim pengembang sistem peringatan dini bencana (Early Warning System, EWS) berbasis Internet of Things (IoT) mengadakan sosialisasi terkait penggunaan teknologi terbaru dalam mitigasi banjir di Desa Sijenggung. Sistem inovatif ini dirancang untuk memantau kondisi sungai secara real-time dan memberikan peringatan dini yang dapat langsung dipantau dari kantor desa, guna meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi banjir.
Kegiatan sosialisasi dihadiri oleh perangkat desa, tokoh masyarakat, serta sejumlah warga yang berada di daerah rawan banjir. Dalam acara ini, tim perancang EWS, yang merupakan gabungan dari para ahli teknologi dan peneliti kebencanaan, memberikan penjelasan menyeluruh tentang cara kerja sistem tersebut dan manfaatnya bagi masyarakat.
Penjelasan Teknologi EWS Berbasis IoT
Tim pengembang menjelaskan bahwa sistem ini menggunakan sensor IoT yang dipasang di beberapa titik sungai yang sering meluap saat hujan lebat. Sensor tersebut mampu mendeteksi berbagai parameter penting seperti ketinggian air, kecepatan arus, serta curah hujan. Data yang terkumpul akan langsung dikirim melalui jaringan komunikasi LoRaWAN ke pusat kontrol di kantor desa. Dari pusat kontrol tersebut, perangkat desa dan warga dapat memantau situasi terkini dengan mudah melalui aplikasi yang telah disiapkan.
Salah satu anggota tim pengembang, Arif Susilo, menjelaskan, “Kami merancang sistem ini agar mampu memberikan peringatan dini dalam bentuk alarm dan notifikasi di aplikasi seluler saat kondisi air di sungai mulai melebihi ambang batas berbahaya. Dengan peringatan ini, warga dan perangkat desa dapat segera mengambil langkah evakuasi dan penanggulangan bencana dengan cepat.”
Manfaat bagi Warga dan Perangkat Desa
Sistem ini memungkinkan perangkat desa memantau kondisi sungai tanpa harus turun langsung ke lapangan. Pusat kendali di kantor desa telah dilengkapi dengan layar monitor yang menampilkan data real-time dari sensor IoT, memudahkan deteksi potensi banjir. Jika terdeteksi kenaikan debit air yang signifikan, sistem secara otomatis akan mengirimkan peringatan kepada warga melalui sirene dan aplikasi, memberikan waktu yang cukup bagi warga untuk evakuasi.
Kepala Desa Sijenggung, Bapak Suyono, menyambut baik inovasi ini, “Dengan adanya sistem ini, kami lebih siap dan tidak perlu lagi hanya mengandalkan pengamatan manual. Kami harap sistem ini dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa dan harta benda di musim penghujan mendatang.”
Langkah Lanjut
Setelah sosialisasi ini, tim pengembang berencana melakukan uji coba lapangan dan melibatkan warga dalam simulasi bencana untuk menguji efektivitas sistem. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan sistem EWS ini bisa diterapkan di lebih banyak desa yang rawan banjir di Banjarnegara, sehingga masyarakat lebih tanggap dan siap menghadapi potensi bencana.
Penerapan teknologi IoT dalam mitigasi bencana ini menjadi langkah maju bagi Desa Sijenggung, sebagai salah satu wilayah pionir yang menggunakan teknologi untuk memperkuat ketahanan masyarakat terhadap bencana alam.