Kita akan membicarakan kesabaran secara khusus karena kesabaran merupakan kualitas dasar yang harus dimiliki oleh setiap orang dan merupakan syarat dasar untuk menjalankan berbagai latihan di buku ini. Karakter Cina \”Ren\” (Kesabaran) adalah karakter yang dibentuk dengan menggabungkan satu elemen yang menunjukkan makna dan suara lainnya.
Karakter \”Ren\” (忍, kesabaran) terdiri dari elemen \”xin\” (心, hati) yang mewakili makna, dan elemen \”ren\” (刃, bilah pisau) yang mewakili suara. \”Ren\” berarti menahan dan menoleransi. Ini juga mengandung konotasi pengendalian diri. Karakter \”Ren\” (kesabaran) dibentuk dengan menempatkan \”pisau\” di atas \”hati,\” seolah-olah menyiratkan \”Ren\” (kesabaran) tidak mudah dicapai oleh orang biasa, tetapi membutuhkan tingkat kultivasi, disiplin, dan tingkat yang lebih tinggi.
Kita sering mendengar “kesabaran ada batasnya”. Ini merupakan pembodohan secara moral. Kesabaran yang masih memiliki batas bukanlah kesabaran yang sesungguhnya melainkan hanya “Menahan diri semampunya”. Kesabaran bukanlah menahan diri. Menahan diri adalah salah satu latihan dasar dari kesabaran. Kesabaran tidak datang tiba-tiba, ia perlu dilatih. Dari menahan diri semampunya hingga sabar yang sebenarnya bisa menjadi karakter diri pribadi. Dalam kesabaran yang sejati seseorang tidaklah menahan diri dari emosi maupun rasa sakit, namun menerima rasa sakit yang tengah dirasakan sebagai sarana meningkatkan diri. Orang yang sabar akan menerima apapun takdir tuhan yang menyakitkan tanpa bertanya mengapa ia harus menerimanya. Bahkan ia berterima kasih karena telah diberi kesempatan untuk meningkatkan diri. Kesabaran merupakan permata yang tak ternilai. Bangsa tiongkok menuangkan hal tersebut dalam kata-kata mutiara ini;
Kesabaran
“Jika orang kaya bisa bersabar, mereka akan melestarikan keluarga dan leluhur mereka. Jika orang miskin bisa bersabar, mereka akan bebas dari penghinaan dan aib. \”
\”Jika ayah dan anak bisa bersabar, mereka akan memperlakukan satu sama lain dengan kesalehan anak dan kebaikan orangtua.\”
\”Jika saudara dapat bersabar, mereka akan memperlakukan satu sama lain dengan kebenaran dan ketulusan.\”
\”Jika teman bisa bersabar, persahabatan mereka akan bertahan lama.\”
\”Jika suami dan istri bisa bersabar, hubungan mereka akan harmonis.\”
“Di tengah kesusahan, seseorang yang bersabar mungkin diejek dan ditertawakan oleh orang lain. Namun, begitu kesengsaraan di atasi, mereka yang diejek dan tertawa akan merasa malu dan rendah diri. ”