Dalam kehidupan sehari-hari ketidakjujuran sudah sangat bisberbahaya, namun apabila ditelaah dari dimensi yang lebih tinggi bahaya ketidakjujuran adalah hal yang sangat besar. Kejahatan yang bisa mengubah jalannya kontinuum realitas kosmis. Untuk penjelasan yang lebih mudah dimengerti kita bisa memakai beberapa gambar berikut.
Pada gambar di atas Realitas adalah sebuah kenyataan yang sebenarnya (as it is). fakta A adalah A. dalam kontinuum waktu kenyataan bekerja secara lurus. Hal ini menjadi berbeda saat terjadi ketidakjujuran, yang membelokkan realitas A menjadi fA (sebut saja fake A). kedua modus realitas ini tetap berproses dalam aktivitas penciptaan pola neuron dalam otak.
Ketika terjadi deviasi berupa ketidak jujuran (pengubahan realitas) maka pola penulisan memori di neuron otakpun bertambah dari pola asli bertambah menjadi pola lain (yang palsu). Satu pola berupa kenyataan yang sesungguhnya, dan pola yang lainnya adalah pola berisi kenyataan yang telah dimanipulasi.
Deviasi (dalam gambar dilambangkan dengan huruf d) kenyataan asli ke kenyataan palsu secara paradoks membentuk pula kenyataan asli (hasil dari deviasi), sehingga A = fA. Kenyataan palsu ini menjadi sebuah realitas baru yang tetap bertahan sebagai sebuah pola di neuron otak. Jadi dalam otak seorang yang tidak jujur akan terdapat dua pola yang dikenali oleh otak semuanya adalah asli. Otak merupakan mesin yang tidak mengenali pola manakah yang benar. Otak bekerja berdasarkan data yang masuk dan menciptakan pola pengalaman dalam neuron. Namun ketika terdapat dua pola yang bertentangan otak tidak mampu untuk menganalisa manakah yang “benar”, padahal kerja otak adalah ikut menentukan secara logis manakah kenyataan yang benar dan yang tidak benar. Kontradiksi ini akan menimbulkan pola baru berisi informasi yang “belum terselesaikan” oleh analisa otak. Informasi baru ini tersimpan dalam pola yang tak akan hilang sebelum masalah terpecahkan.