30. Ilusi Kebahagiaan Sorga

Tidak ada orang yang menginginkan kesengsaraan di dunia ini. Sebenarnya, bila diamati dengan lebih jernih, salah satu sifat manusia yang paling paling merugikan adalah sifat egois alias mementingkan diri sendiri. Sifat ini selalu berpusat pada diri dan sendiri tanpa mempedulikan perasaan dan kepentingan orang lain. Yang sulit adalah mengenali sifat egois ini karena dia sangat pintar berkamuflase dan lihai memakai topeng-topeng kebaikan dan kesalehan, yang mana hal ini benar-benar menipu diri kita sendiri. Contoh beberapa topeng dan pembenaran ini adalah sebagai berikut ;

Seseorang menganggap bahwa untuk mencapai kenikmatan sorga ia harus siap mengorbankan dirinya dalam aksi teror bom bunuh diri. Karena menurut dia hal itu adalah jalan tersingkat baginya untuk bisa mencapai kecintaan tuhannya (tuhan menurut versi dirinya). Dia tidak menyadari bahwa motivasi terbesar dari aksinya adalah memperoleh kenikmatan, kenyamanan, kebahagiaan yang menurut dirinya akan diberikan tuhan padanya atas keberaniannya membunuh dirinya sendiri dan membunuh orang lain. Motivasi yang sangat egois ini dia samarkan dengan berbagai pembenaran yang tak lain dan tak bukan adalah upaya dia untuk menipu dirinya sendiri. Semua yang dia pelajari adalah dalil-dalil pembenaran yang terus menerus diulang-ulang untuk menguatkan niat dan aksi jahatnya.

Namun ada satu hal penting yang dia lupakan, dan itu adalah hal yang paling inti. Apakah hal itu ? Dia tak pernah berkonsultasi dengan tuhannya, menanyakan terlebih dahulu apakah semua tindakannya sudah benar. Sebagian orang mungkin akan berargumentasi bahwa tuhan sekarang sudah tidak berkomunikasi dengan manusia. Namun pendapat ini benar-benar salah. Setiap saat tuhan memberi petunjuk kepada semua makhluknya, namun hanya mereka yang berada dalam gelombang frekuensi yang sangat halus dan lembut yang bisa mencerapnya. Tuhan tidak berbicara secara langsung pada manusia namun ia menyampaikan petunjuknya dengan tAnda-tAnda. Manusia awam tidak akan mampu berkomunikasi secara langsung dengan kekuatan super besar seperti itu.

Diceritakan bahkan seorang nabi yang sangat kuat dan berani seperti Musa pun sampai jatuh tersungkur saat ia meminta untuk melihat tuhan. Mengapa tuhan memerlukan para nabi untuk menyampaikan pesan darinya. Karena para nabi tersebut adalah orang-orang yang memiliki kelebihan dalam diri mereka yang tidak dimiliki orang biasa yaitu frekuensi batin yang sangat halus, sehingga mampu menjadi saluran firman tuhan pada manusia. Sering disebutkan kadang beban kekuatan energi firman itu begitu berat saat sedang turun pada mereka. Mereka adalah orang orang tanpa ego, orang yang telah berhasil membuang kediriannya sehingga batin menjadi kosong dari frekuensi-frekuensi duniawi manusia biasa.

Bahkan bisa dianalogikan bila kekuatan transfer firman itu jatuh kepada gunung maka gunung itu akan hancur tercerai berai. Inti dari penjelasan ini adalah bahwa bila ingin mendapatkan petunjuk dari tuhan maka singkirkanlah sifat egois kita. Sejarah tidak pernah mencatat adanya nabi yang egois dan begitu mementingkan dirinya sendiri. Semua nabi selalu memikirkan orang lain di sekitarnya, bahkan mereka yang jahat pun ada dalam rangkulan kasih sayangnya karena itu menjadi cerminan dari sifat tuhan yang penuh kasih sayang.

Saat kita berlatih untuk melembutkan hati kita maka kita akan bisa melihat tAnda-tAnda yang diberikan tuhan di dalam hidup kita. Kita akan bisa merasakan dengan hati bahwa semua makhluk hidup ingin menjalani kehidupan ini dengan damai dan bahagia. Kebahagiaan dan kedamaian inilah yang kadang terenggut dengan aksi-aksi kekerasan yang mengatasnamakan tuhan. Aksi kekerasan yang sebenarnya hanyalah merupakan pemuas dari nafsu mereka yang begitu egois tanpa nalar menginginkan sorga untuk diri mereka sendiri dengan cara merenggut nyawa makhluk tuhan lainnya. Kehidupan di dunia ini adalah karunia dari tuhan dan hanya dia yang berhak untuk mengambilnya kembali.