Dengan melakukan latihan berikut ini Anda akan mampu mengenali dia yang selama ini mengendalikan hidup Anda. Anda akan mampu mengenali gerak gerik kepribadian kesombongan dalam jiwa Anda. Dengan mengenali kepribadian palsu ini Anda akan sadar dan terbebas darinya. Ini bukanlah latihan yang hanya bisa dilakukan sehari dua hari. Latihan ini membutuhkan kontinuitas dan komitmen Anda untuk tetap gigih melakukannya setiap hari. Secara berangsur Anda akan mampu mengenali iblis dalam diri Anda dan sedikit demi sedikit mengeliminasi kekuatannya.
Pada akhirnya manfaat yang benar-benar bisa diperoleh melalui latihan ini adalah kesadaran murni, bahwa Anda memiliki kesadaran murni, esensi dari diri Anda yang sesungguhnya, dan Anda memiliki kepribadian palsu yang lambat laun semakit melemah. Selama ini Anda menganggap diri Anda bukanlah orang yang sombong, namun latihan berikut ini akan menunjukkan secara lugas dan gamblang, apakah Anda benar-benar bukan orang yang sombong, atau justru Anda adalah orang yang benar-benar berkarakter sombong (dikuasai oleh bawah sadar yang sombong, ditAndai dengan kesulitan yang berat saat mulai melakukan latihan. Latihannya adalah sebagai berikut;
Latihan Ketiga
(Sebelum memulai harap diperhatikan bahwa latihan ini tergolong latihan yang berat karena melibatkan perubahan mental Anda secara drastis. Latihan ini harus dilakukan secara berangsur dan bertahap, mulai dari yang ringan dulu hingga yang berat.)
- Tidak menyangkal pendapat orang lain. Jangan pernah menyanggah pendapat orang lain walaupun pendapat mereka sangat lucu dan menggelikan bagi Anda. Pilihlah satu hari dimana Anda sudah mempersiapkan mental untuk latihan ini. Pahamilah orang lain yang sedang mengeluarkan pendapat mereka. Bahkan ketika pendapat itu benar-benar salah dan Anda memiliki pendapat yang benar. Ingatlah bahwa Anda sedang berlatih. Anda akan benar-benar tersiksa secara mental saat melakukan hal ini namun lama kelamaan Anda akan menemukan sebuah fakta yang penting sekali; bahwa ada “sesuatu” dalam diri Anda yang selalu -tanpa ada sadari- selalu siap menyangkal setiap pendapat yang ada. Ia akan aktif saat ada orang mengeluarkan pendapat, mencari pembenaran untuk menyangkal pendapat dan selalu aktif berputar-putar mencari jawaban. Sadarilah bahwa saat ada orang lain berpendapat yang Anda cari adalah celah kesalahannya. Dan Anda akan kaget setelah melakukan latihan ini semakin sering karena akan menyadari bahwa dia bukanlah Anda. Dia yang selama ini selalu menjawab dan menyangkal orang lain ternyata bukan Anda! Anda akan bisa mengamati dia bergerak, beraktivitas dan sebagainya. Anda akan sadar bahwa selama ini telah mengidentikkan diri dengan di; sang Penyangkal. Inilah cara mengenali dan memisahkan kepribadian palsu dari diri Anda yang sesungguhnya. Jangan khawatir bahwa latihan ini akan membuat Anda menjadi skizofrenia. Kebalikannya, jiwa dan mental Anda justru akan makin sehat karena terbebas dari energi negatif kepribadian palsu yang selalu menyangkal.
- Bergunjing atau menggosip adalah salah satu kebiasaan yang sangat berbahaya. Jarang orang yang paham betapa berbahayanya sebuah gunjingan. Cobalah menahan diri selama beberapa waktu untuk tidak terlibat dalam pembicaraan yang melibatkan pembicaraan tentang orang lain. Anda akan sangat tergoda, apalagi bila Anda memilki fakta-fakta baru tentang bahan gunjingan. Namun ini adalah penyakit berbahaya. Disini tidak akan dibicarakan tentang dosa bergunjing dan akibatnya, namun akan dicoba menguraikan pergunjingan dalam perspektif lain yang langsung bisa Anda alami. Yang pertama, bergunjing sangat menyerap kesadaran Anda. Rasa penasaran yang secara alami sudah tertanam dalam diri Anda akan tergugah, bangkit, dan terserap dalam obrolan pergunjingan. Kesadaran Anda yang terserap dalam kondisi negatif ini berbahaya karena ia akan semakin sulit dipisahkan dari diri kita yang sesungguhnya. Kita terserap dalam kepuasan semu pergunjingan yang tak memilki efek positif sedikitpun bagi perkembangan jiwa dan kesadaran kita. Begitu menariknya daya tarik sebuah pergunjingan sehingga Anda akan tidak habis-habisnya membuang waktu untuk menyimak seluruh isi pergunjingan yang sama sekali tidak ada yang tahu isi kebenarannya. Inilah unsur berbahaya lainnya; Anda mengasumsikan tahu akan isi sebuah berita yang Anda dengar. Anda sama sekali belum melakukan cross check terhadap berita tersebut namun sudah ikut membicarakannya. Anda sudah melakukan identifikasi dengan sebuah hal yang masih samar. Apabila ternyata realitas yang sesungguhnya terjadi berlawanan dengan asumsi-asumsi dalam pergunjingan Anda maka yang menjadi korban adalah kesadaran Anda. Kesadaran Anda menikmati, terserap dan larut pada katakanlah fakta A, sedangkan yang terjadi adalah fakta B. saat mengetahui kenyataan yang terjadi ego Anda akan melakukan pembelaan diri. Pembelaan diri ini bisa dengan jalan proyeksi, kesalahan ditimpakan ke pihak lain yang memberi kabar palsu, Anda sendiri seolah tidak terlibat dan tampil sebagai korban informasi palsu. Benarkah demikian ? nyatanya tidak. Situasi penolakan ini muncul dari diri palsu Anda yang merasa bodoh. Ego Anda terluka berat karena asumsi yang diserap ternyata salah. Ego membutuhkan penghiburan supaya ia tetap percaya diri dan tampil mulia. Muncullah mekanisme perlindungan ego berupa proyeksi kesalahan terhadap orang lain. Namun, cobalah amati dengan lebih dalam dan seksama; bukankah Anda yang paling lantang bersuara saat pergunjingan terjadi ? bukankah Anda yang paling banyak mengeluarkan teori-teori untuk memberi penegasan kesalahan obyek gunjingan ? lalu mengapa sekarang Anda lari ? inilah racun bibit penyakit barbahaya dalam jiwa seorang manusia. Tetaplah berkumpul seperti biasanya dengan orang lain. Amati pergunjingan yang terjadi, tidak ikut berkomentar apalagi sok bijak dan ambillah jarak dengan cara tidak mengikuti secara aktif. Lakukan beberapa hari dan Anda akan sadar dengan bahwa selama ini Anda melakukan hal berbahaya tanpa menyadarinya dan bahkan menganggapnya mengasikkan.
- Tidak mengekspresikan emosi negatif. Latihan ini merupakan salah satu latihan yang paling berat. Selama beberapa waktu (paling sedikit satu minggu) Anda tidak boleh mengekspresikan emosi negatif yang tengah Anda alami. Emosi negatif yang tengah Anda alami seperti rasa marah, rasa kesal, kecewa, sedih, dan sejenisnya sama sekali tidak boleh Anda tunjukkan ekspresinya dengan cara apapun. Hal ini termasuk tidak mengalihkan emosi negatif tersebut pada kegiatan lain seperti misalnya sport ataupun pengalihan lainnya. Anda sama sekali tidak boleh menunjukkan ekspresi emosi negatif yang Anda alami apalagi membicarakannya dengan orang lain. Bila ada orang lain yang mengetahui perasaan negatif yang tengah Anda alami berarti Anda gagal. Demikian pula apabila ada orang yang bertanya apakah Anda baik-baik saja karena melihat ekspresi Anda. Anda gagal apabila berwajah sedih. Anda gagal apabila melakukan ekspresi kekesalan. Anda harus bisa tampil di depan orang lain sedemikian rupa sehingga mereka menganggap Anda baik-baik saja. Yang lebih berat lagi adalah Anda harus melakukan hal ini bahkan saat tidak ada orang sama sekali. Saat melakukan latihan ini Anda akan merasakan pergolakan energi yang besar sekali dalam diri Anda. Anda akan merasakan sesuatu yang akan meledak. Namun saat gelombang sunyi ledakan itu terjadi Anda akan heran, bahwa emosi negatif yang tengah Anda alami ternyata pada akhirnya tunduk pada kekuatan kehendak dan kemauan diri Anda yang sejati. Saat emosi negatif itu menghilang ia akan berganti gelombang kebahagiaan dan kesadaran yang akan mengaliri seluruh pembuluh dan urat saraf Anda. Anda akan tahu rasanya menjadi pemenang yang sejati, melawan nafsu dalam diri Anda sendiri. Namun sekali lagi ingatlah bahwa ini bukanlah latihan sehari-dua hari.
- Tidak berbicara yang tidak perlu. Berbicara adalah kemampuan manusia yang paling khas. Dengan bahasa manusia bisa mengekspresikan dirinya, pikirannya, idenya dan semangatnya. Namun dalam latihan ini Anda dituntut untuk seefisien mungkin menggunakan kata-kata. Basa basi diperbolehkan hanya untuk sekedar penghilang kekakuan. Namun saat benar-benar tak ada yang perlu dibicarakan atau disampaikan Anda harus diam. Anda akan kaget saat mengetahui bahwa “hal sepele” seperti ini sungguh sangat menyiksa. Anda telah terbiasa membangun suasana akrab dengan mengobrol. Semua orang menilai Anda orang yang hangat karena sangat peduli terhadap apa saja yang sedang terjadi. Namun yang tidak pernah mereka tahu adalah bahwa kehangatan obrolan Anda semata-mata merupakan pelarian dari kesepian jiwa. Anda takut akan kesepian. Anda takut akan komentar orang lain. Anda takut tidak dianggap oleh orang lain. Dan hal ini benar-benar menghabiskan energi tanpa Anda sadari. Anda tidak harus menghangatkan suasana. Anda tidak harus tampak peduli. Semua itu merupakan beban kesan dan impresi yang harus Anda tanggung tanpa Anda sadari. Cobalah latihan ini selama minimal seminggu (lebih lama lebih baik) dan rasakan pengaruhnya pada diri Anda. Anda akan menemukan bahwa ketakutan Anda adalah ketakutan tanpa alasan. Ketakutan palsu yang mengendalikan hubungan Anda dengan orang lain. Dengan tidak membicarakan hal yang tidak perlu Anda akan kembali memiliki kontrol atas keyakinan dan rasa percaya diri Anda. Pergunakanlah kata-kata seefektif mungkin. Kembalilah ke asal muasal bahasa diciptakan manusia; untuk mengkomunikasikan pikiran dan maksud tujuan, bukan untuk berbagi omong kosong tentang indahnya hari ini karena keindahan hari ini cukup dinikmati dalam sunyi.
- Mengecam harga diri. Latihan ini mencakup juga “Tidak mengasihani diri-sendiri.” Latihan ini tergolong berat untuk mereka yang sudah biasa menjadi tokoh dalam komunitas tertentu atau pribadi yang sering dibutuhkan orang. Tanpa disadari ego sering menipu diri Anda dengan mengatakan “Saya layak,” ”Saya lebih tahu dari Anda”,”Hanya saya yang bisa”,”Kamu butuh saya”. Ketika mentalitas seperti ini bertemu dengan pujian dari para pengikutnya maka ia akan memperoleh pembenaran bahwa ia benar-benar layak untuk suatu penghargaan. Ini adalah cengkeraman ego yang paling halus pada jiwa Anda. Ia akan memakai kata-kata pembenaran yang bisa membuat Anda melupakan mentalitas sombong yang sedang Anda besarkan. “Untunglah saya bukan orang sombong”,”saya ini orang yang baik hati dan sabar”,”Kecerdasan saya ternyata tidak ada yang menandingi”. “Ternyata dia tidak tahu apa-apa”. Anda bisa melihat bahwa ego kita sungguh sangat pintar mengolah kata-kata memabokkan untuk memuji dirinya. Dalam jangka waktu sebulan cobalah Anda berlatih untuk melihat kekurangan diri sendiri. Saat terjadi sebuah masalah pertama-tama yang harus diselidiki adalah diri Anda sendiri; apakah yang sudah saya perbuat sehingga timbul masalah. Jangan pernah menyalahkan orang lain. Carilah sisi dari diri Anda yang bisa dikritik dan kritiklah dengan keras dan sungguh-sungguh. Jangan pernah mengasihani diri Anda sendiri, seperti misalnya menganggap diri Anda adalah korban dari suatu peristiwa atau masalah. Jangan memiliki mentalitas korban Jangan pernah mengeluh sepatah katapun. Katakan kepada orang lain bahwa Anda tidak memiliki jawaban dan saran atas permasalahan mereka. Berlakulah seperti orang yang tidak tahu apa-apa. Telanlah hinaan dari orang lain dengan sadar. Biarkan gunjingan tentang diri Anda beredar. Nikmatilah kondisi dianggap bodoh dan tolol oleh orang lain. Saat Anda berhasil melampaui perlawanan dari ego Anda maka akan terjadi sebuah transformasi batin. Kesadaran akan dominasi ego akan muncul. Ego Anda akan melemah. Anda tidak akan lagi membeda-bedakan antara si pintar dan si goblok.