Bencana banjir adalah salah satu ancaman terbesar di banyak wilayah di dunia. Dengan semakin berkembangnya teknologi Internet of Things (IoT), kita dapat membangun sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) yang lebih efektif dan efisien. Artikel ini akan membahas bagaimana membangun EWS bencana banjir menggunakan perangkat Arduino, modul ESP8266, sensor ultrasonik, aplikasi monitoring Blynk, serta didukung oleh baterai dan panel surya kecil.

Deteksi ketinggian air dengan sensor ultrasonik

Konsep EWS ini adalah mendeteksi ketinggian air dengan sensor ultrasonik. Data ketinggian air kemudian diolah oleh ESP8266 dan dikirimkan lewat jaringan ke server BLYNK yang akan menampilkan status realtime kepada user/ petugas monitoring. Selain itu ketinggian air tertentu juga akan mentrigger alarm dan lampu sinyal tanda bahaya yang bisa dilihat oleh masyarakat sekitar.

Konsep Integrasi Dengan Komunitas & Peralatan Lain

Komponen dan Peralatan yang Diperlukan

  1. Arduino Uno: Mikrocontroller utama untuk memproses data dari sensor.
  2. Modul ESP8266: Untuk menghubungkan sistem ke internet sehingga data dapat dikirim ke aplikasi monitoring.
  3. Sensor Ultrasonik HC-SR04: Untuk mengukur ketinggian air.
  4. Baterai: Untuk sumber daya perangkat.
  5. Panel Surya Kecil: Untuk mengisi ulang baterai, memastikan sistem dapat berfungsi secara terus-menerus.
  6. Aplikasi Blynk: Untuk monitoring data secara real-time melalui smartphone.
  7. Komponen Tambahan: Breadboard, kabel jumper, resistor, dan modul pengisian daya baterai dari panel surya.

Peralatan Sensor Dan IoT yang dibutuhkan.

Langkah-langkah Pembangunan Sistem

1. Pemasangan Komponen

  • Arduino Uno akan berfungsi sebagai pusat pengendali sistem. Sambungkan pin VCC dan GND dari sensor ultrasonik ke pin 5V dan GND pada Arduino. Sambungkan pin Trigger dan Echo dari sensor ke pin digital (misalnya, pin 9 dan 10) pada Arduino.
  • Modul ESP8266 akan berfungsi untuk mengirim data ke aplikasi Blynk. Sambungkan ESP8266 ke Arduino dengan koneksi serial. Pin VCC dan CH_PD ESP8266 ke 3.3V pada Arduino, GND ke GND, TX ke pin RX, dan RX ke pin TX melalui pembagi tegangan untuk menurunkan tegangan dari 5V ke 3.3V.
  • Baterai dan panel surya akan terhubung untuk memastikan sistem tetap menyala. Panel surya akan mengisi daya baterai melalui modul pengisian daya.

Prototype dibuat dan diujicoba dengan peralatan IoT kit

2. Pemrograman Arduino

Program Arduino akan mengumpulkan data dari sensor ultrasonik dan mengirimkannya ke ESP8266. Berikut adalah contoh kode sederhana untuk Arduino:

#include <ESP8266WiFi.h>
#include <BlynkSimpleEsp8266.h>
#define trigPin 9
#define echoPin 10

char auth[] = "YourBlynkAuthToken";
char ssid[] = "YourWiFiSSID";
char pass[] = "YourWiFiPassword";

BlynkTimer timer;

void setup() {
  Serial.begin(115200);
  Blynk.begin(auth, ssid, pass);

  pinMode(trigPin, OUTPUT);
  pinMode(echoPin, INPUT);
  
  timer.setInterval(1000L, sendSensorData);
}

void loop() {
  Blynk.run();
  timer.run();
}

void sendSensorData() {
  long duration, distance;
  
  digitalWrite(trigPin, LOW);
  delayMicroseconds(2);
  digitalWrite(trigPin, HIGH);
  delayMicroseconds(10);
  digitalWrite(trigPin, LOW);
  
  duration = pulseIn(echoPin, HIGH);
  distance = (duration / 2) / 29.1;

  Blynk.virtualWrite(V1, distance);
}




3. Pengaturan Aplikasi Blynk

  • Unduh dan Install Blynk: Unduh aplikasi Blynk dari App Store atau Google Play.
  • Buat Proyek Baru: Buat proyek baru dan pilih perangkat ESP8266. Masukkan kode autentikasi yang diberikan oleh aplikasi ke dalam kode Arduino.
  • Tambahkan Widget: Tambahkan widget Display untuk menampilkan data ketinggian air secara real-time.

4. Pengujian dan Implementasi

Setelah semua komponen terhubung dan kode diunggah ke Arduino, lakukan pengujian untuk memastikan sistem bekerja dengan baik. Pastikan data dari sensor ultrasonik dapat dibaca dan ditampilkan di aplikasi Blynk.

Keuntungan EWS Banjir Berbasis IoT

  1. Pemantauan Real-time: Sistem dapat memantau ketinggian air secara real-time dan mengirimkan peringatan segera melalui aplikasi Blynk.
  2. Otomatisasi: Sistem ini otomatis dan tidak memerlukan intervensi manusia, sehingga dapat beroperasi 24/7.
  3. Energi Terbarukan: Menggunakan panel surya untuk mengisi ulang baterai memastikan sistem dapat berfungsi tanpa tergantung pada sumber daya listrik utama.
  4. Portabilitas: Komponen yang digunakan bersifat portabel dan dapat dipasang di lokasi yang rawan banjir dengan mudah.

Kesimpulan

Dengan memanfaatkan teknologi IoT, kita dapat membangun Early Warning System (EWS) bencana banjir yang efektif dan efisien. Menggunakan perangkat Arduino, modul ESP8266, sensor ultrasonik, aplikasi Blynk, baterai, dan panel surya kecil, sistem ini dapat memantau ketinggian air secara real-time dan memberikan peringatan dini kepada masyarakat. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana, tetapi juga memanfaatkan sumber daya yang berkelanjutan dan teknologi modern untuk melindungi kehidupan dan properti.

Bersambung ke bagian 2